![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQLaivkDTK1gBkSaYyo90z-fq8ktDOTOMVPNePvGsMre2sviTR8YQow0W1EN-llKeZV2ovB-upfiIk7eewtZkYZUprzDVmIydymR9O_fV8rgS3JwB7YXTV9A1F3oznDjUrLYOLmartkH9z/s320/384786_10150435568913600_81428978599_8734531_922591542_n.jpg)
Coba kita ganti objek dan
sudut pandang, objeknya jadi kamu dan sudut pandangnya juga dari kaca mata kamu
berfikir, ini cara yang ku lakukan agar aku bisa memahamimu. Ya, analisa ku
berjalan, dan smakin lama aku smakin mengerti dan memaklumi sikapmu, sejauh
mana kamu berfikir tentang masalahmu, sedangkal apa kamu memahami hati dan
sikapku, aku tidak menyalahkanmu sama sekali, apalagi karena kau tak memahamiku,
itu bukan salahmu, mungkin juga salahku yang tak pandai menyampaikan pesan dari
hatiku dengan baik dan benar. Menyusun dan merangkai kata menjadi satu kalimat
yang lembut, ohh…itu kekuranganku yang saat ini sekuat tenaga ingin kuperbaiki.
Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak...begitu juga aku,
aku sering salah, sering pula menyakiti walau tanpa sengaja. Karena yang ku
tau, Hidup ini tidaklah mudah. Banyak hal yang terkadang sulit diterima pun
sulit dipahami. Oleh karena itu, belajar adalah proses tanpa akhir.
Jika aku berkata, ‘aku tidak akan menunggu’, atau ‘jika kau kembali padaku, aku belum tentu
menerimamu’, maka itu adalah informasi buatmu, agar kamu tidak berfikir,
aku adalah wonder woman mu. Kayak lagu mulan jameela, aku tidak akan sudi
menahan rasa sakit karenamu, aku bisa membebaskan diriku dari segala macam rasa
sakit hati, karena aku lebih mencintai diriku, aku masih menginginkan hati dan
jiwaku selalu dalam keadaan sehat, karena masih banyak yang membutuhkan aku dan
lebih menghargai dan peduli akan hatiku daripada dirimu tentunya.
Sangat menyedihkan bila mendapati seseorang yang kamu sayangi menyakiti hatimu tanpa sama sekali ia menyadarinya walaupun kamu sudah jelaskan padanya apa yang kamu rasakan berulang kali. Itu sama saja kamu menggenggam duri.
Kini hanya ada aku. Aku dengan
diriku sendiri. Walau tak ada yang menjaga hatiku, aku tak kan terluka, setidaknya
dalam beberapa waktu yang akan datang. Setidaknya tidak ada yang ku sesali,
karena smua usaha yang aku bisa lakukan demi menjaga hatimu, telah pun ku lakukan.
Jika masih tidak berubah, maka ini saatnya aku berhenti. Tapi Aku tak akan
berhenti mencari, seseorang yang bersedia mengorbankan jiwanya demi menjaga
hatiku. Bagaimanapun, ini masih kebutuhanku sebagai manusia. Dan kamu, jika
kamu masih saja seperti ini dengan ketidak pahamanmu akan diriku, lambat laun,
sedikit banyak akan mengganggu ketenangan hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar