Minggu, 15 Januari 2012

MEMAHAMI ITU SULIT


Mengharap balasan dan pengertian dari orang lain, adalah cara termudah untuk kecewa ....yaaaa..aku setuju dengan kalimat itu. Jadi jangan berharap, jika tidak ingin kecewa. Kadang aku berfikir, dan berulang kali berfikir, apakah aku terlalu kejam?? Kesimpulanku selalu tidak, aku tidak kejam, aku hanya bersikap tegas, tegas kepada orang yang tidak bisa bersikap tegas, memilih untuk tidak tersakiti. Karena disaat aku bicara, disaat itu pula kamu tidak mendengar, jadi percuma mengeluarkan smua isi hati ini padamu, karena dijelaskan dari sudut manapun, kamu tetap tidak akan mendengar, mengerti apalagi memahami.

Coba kita ganti objek dan sudut pandang, objeknya jadi kamu dan sudut pandangnya juga dari kaca mata kamu berfikir, ini cara yang ku lakukan agar aku bisa memahamimu. Ya, analisa ku berjalan, dan smakin lama aku smakin mengerti dan memaklumi sikapmu, sejauh mana kamu berfikir tentang masalahmu, sedangkal apa kamu memahami hati dan sikapku, aku tidak menyalahkanmu sama sekali, apalagi karena kau tak memahamiku, itu bukan salahmu, mungkin juga salahku yang tak pandai menyampaikan pesan dari hatiku dengan baik dan benar. Menyusun dan merangkai kata menjadi satu kalimat yang lembut, ohh…itu kekuranganku yang saat ini sekuat tenaga ingin kuperbaiki.

Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak...begitu juga aku, aku sering salah, sering pula menyakiti walau tanpa sengaja. Karena yang ku tau, Hidup ini tidaklah mudah. Banyak hal yang terkadang sulit diterima pun sulit dipahami. Oleh karena itu, belajar adalah proses tanpa akhir.

Jika aku berkata, ‘aku tidak akan menunggu’, atau ‘jika kau kembali padaku, aku belum tentu menerimamu’, maka itu adalah informasi buatmu, agar kamu tidak berfikir, aku adalah wonder woman mu. Kayak lagu mulan jameela, aku tidak akan sudi menahan rasa sakit karenamu, aku bisa membebaskan diriku dari segala macam rasa sakit hati, karena aku lebih mencintai diriku, aku masih menginginkan hati dan jiwaku selalu dalam keadaan sehat, karena masih banyak yang membutuhkan aku dan lebih menghargai dan peduli akan hatiku daripada dirimu tentunya.


Sangat menyedihkan bila mendapati seseorang yang kamu sayangi menyakiti hatimu tanpa sama sekali ia menyadarinya walaupun kamu sudah jelaskan padanya apa yang kamu rasakan berulang kali. Itu sama saja kamu menggenggam duri.

Kini hanya ada aku. Aku dengan diriku sendiri. Walau tak ada yang menjaga hatiku, aku tak kan terluka, setidaknya dalam beberapa waktu yang akan datang. Setidaknya tidak ada yang ku sesali, karena smua usaha yang aku bisa lakukan demi menjaga hatimu, telah pun ku lakukan. Jika masih tidak berubah, maka ini saatnya aku berhenti. Tapi Aku tak akan berhenti mencari, seseorang yang bersedia mengorbankan jiwanya demi menjaga hatiku. Bagaimanapun, ini masih kebutuhanku sebagai manusia. Dan kamu, jika kamu masih saja seperti ini dengan ketidak pahamanmu akan diriku, lambat laun, sedikit banyak akan mengganggu ketenangan hatiku.

Tidak ada komentar: