Lelah aku berfikir, mengapa jadi begini. Apakah aku yang
salah karena curiga padamu, apakah aku mikir ngaco karena tak percaya padamu,
tapi mengapa kau tak pernah berusaha meyakinkanku? Apakah memang aku kurang
sabar menghadapimu? Apakah bahasaku kurang lembut padamu? Apakah aku kurang
mengerti apa maumu? Sampai kapanpun aku gak bakal bisa mengerti, jika kamu tak
menjelaskannya padaku, banyak hal yang tak dapat ku mengerti tentang sikap mu. Apakah
aku mesti diam saja dan melupakan semua Tanya yang melompat-lompat di kepalaku?
Apakah aku harus diam saja?
Ohhh…sungguh, mengingat smua katamu, seperti sebuah palu
godam melesat kencang menubruk jantungku. Sungguh sulit aku bernafas sayang. Katakan
apakah aku harus kuat menahan palu2 berikutnya yang kamu lemparkan? Aku sangat
ingin melupakan sakit ini, karna aku sangat ingin bersamamu, tapi aku tidak
yakin apa aku mampu bertahan.
Kini aku merasa, aku tak menarik lagi bagimu, ohhh sungguh,
aku sedih memikirkan ini. Betapa saat ini aku merindukan kelembutan, sapaan
mesra dan belaian kasih sayang, namun yg kamu beri sungguh jauh dari harapan. Katakan
apa salahku sayang, Begitu besarkah salahku padamu, hingga aku pantas diperlakukan
seperti ini? Apakah karna aku terlambat mengirimimu paket itu, atau apakah
karna aku tak sengaja menghilangkan alamatmu, ataukah karna aku tak membalas
smsmu karena kau telah sangat2 menyakiti hatiku dengan penawaran putusmu? Katakan
sayang, sebegitu beratkah salahku? Bahkan aku ingin kamu yang menelponku jika
kamu memang Cuma bermain2 dengan kata putus itu, atau apakah aku bertanya
sesuatu yang bahkan sangat wajar ku tanyakan, agar aku percaya padamu? tapi
harapan tinggal harapan. Bahkan telponku yang terlalu sering membuatmu marah
besar, dan menuduhku sakit jiwa. Padahal kita telah berjanji untuk memperbaiki
komunikasi kita. Apa kamu lupa itu?
Aggrrrrhhhh….rasanya tak kuat lagi aku mengejarmu yang
seperti berlari kencang menjauh dariku, sepertinya kau sedang mengusirku dari
dalam hati dan hidupmu. Itu yang ku rasa kini. Seperti jiwa yang tak diingini. Katakan
sayang…haruskah aku bertahan? Haruskah aku percaya padamu dengan membuang semua
tanya tentangmu yang membingungkanku. Sungguh aku tidak bodoh sayang. Katakan apa
yang harus ku lakukan?? Katakan bagaimana agar kau cintai aku lagi? Katakan bagaimana
caranya agar aku bisa mengerti dan memahami mu? Katakan sayang…katakan smua
yang harus ku lakukan agar kau mencintaiku lagi. Aku sudah hampir menyerah. Air
mata ini telah kering, ataukah kamu yang tidak punya keberanian untuk mengambil
sikap?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar