Sabtu, 03 Desember 2011

ADA APA DENGANMU

Hmmm…bingung melanda lagi dan lagi. Mencoba mencari tau, lagi dan lagi, berfikir apakah ini yang mesti kujalani. Sungguh ku ingin memikat hatimu lagi, menggenggam hatimu agar tak berpaling, merebut perhatianmu, agar ku rasakan lagi sayangmu yang dulu, tapi aku tak tau lagi bagaimana caranya.
Lelah aku berfikir, mengapa jadi begini. Apakah aku yang salah karena curiga padamu, apakah aku mikir ngaco karena tak percaya padamu, tapi mengapa kau tak pernah berusaha meyakinkanku? Apakah memang aku kurang sabar menghadapimu? Apakah bahasaku kurang lembut padamu? Apakah aku kurang mengerti apa maumu? Sampai kapanpun aku gak bakal bisa mengerti, jika kamu tak menjelaskannya padaku, banyak hal yang tak dapat ku mengerti tentang sikap mu. Apakah aku mesti diam saja dan melupakan semua Tanya yang melompat-lompat di kepalaku? Apakah aku harus diam saja?
Ohhh…sungguh, mengingat smua katamu, seperti sebuah palu godam melesat kencang menubruk jantungku. Sungguh sulit aku bernafas sayang. Katakan apakah aku harus kuat menahan palu2 berikutnya yang kamu lemparkan? Aku sangat ingin melupakan sakit ini, karna aku sangat ingin bersamamu, tapi aku tidak yakin apa aku mampu bertahan.
Kini aku merasa, aku tak menarik lagi bagimu, ohhh sungguh, aku sedih memikirkan ini. Betapa saat ini aku merindukan kelembutan, sapaan mesra dan belaian kasih sayang, namun yg kamu beri sungguh jauh dari harapan. Katakan apa salahku sayang, Begitu besarkah salahku padamu, hingga aku pantas diperlakukan seperti ini? Apakah karna aku terlambat mengirimimu paket itu, atau apakah karna aku tak sengaja menghilangkan alamatmu, ataukah karna aku tak membalas smsmu karena kau telah sangat2 menyakiti hatiku dengan penawaran putusmu? Katakan sayang, sebegitu beratkah salahku? Bahkan aku ingin kamu yang menelponku jika kamu memang Cuma bermain2 dengan kata putus itu, atau apakah aku bertanya sesuatu yang bahkan sangat wajar ku tanyakan, agar aku percaya padamu? tapi harapan tinggal harapan. Bahkan telponku yang terlalu sering membuatmu marah besar, dan menuduhku sakit jiwa. Padahal kita telah berjanji untuk memperbaiki komunikasi kita. Apa kamu lupa itu?
Aggrrrrhhhh….rasanya tak kuat lagi aku mengejarmu yang seperti berlari kencang menjauh dariku, sepertinya kau sedang mengusirku dari dalam hati dan hidupmu. Itu yang ku rasa kini. Seperti jiwa yang tak diingini. Katakan sayang…haruskah aku bertahan? Haruskah aku percaya padamu dengan membuang semua tanya tentangmu yang membingungkanku. Sungguh aku tidak bodoh sayang. Katakan apa yang harus ku lakukan?? Katakan bagaimana agar kau cintai aku lagi? Katakan bagaimana caranya agar aku bisa mengerti dan memahami mu? Katakan sayang…katakan smua yang harus ku lakukan agar kau mencintaiku lagi. Aku sudah hampir menyerah. Air mata ini telah kering, ataukah kamu yang tidak punya keberanian untuk mengambil sikap?

Tidak ada komentar: