Kamis, 08 Maret 2012

MIMPI


Apa yang kamu rasakan saat ini sri rahmadani?? Itulah pertanyaan yang saat ini kutanyakan pada diriku sendiri. Saat ini yang kurasakan seperti seorang manusia yang berada di satu titik dimana aku tak tau lagi harus kemana, berbuat apa dan bagaimana. Hwuaahhh…

Malam ini cuma menghabiskan waktuku di dalam kamar, diatas meja lebar berkaki rendah yang nyaman ini aku ingin menulis tanpa menetapkan alur cerita apa yang hendak ku tulis, tak teratur dan tak bertema, semraut. Mengalir begitu saja. Sama sekali tak mengupayakan agar tulisanku ini menarik untuk dibaca orang. Hanya ingin menulis, maka menulislah aku dengan damai di temani alunan musik dari henpon kesayanganku.

Ada satu hal lagi yang kurasakan saat ini, satu hal yang entah dari mana asalnya dan entah mengapa, saat ini aku merasa lebih tenang, lebih bisa menahan segala gejolak di hati, hasrat yang menggebu-gebu dan terburu-buru. Sambil mengenang masa-masa indah yang pernah ku lalui dulu, di sekolah, di kampus, dimanapun dimasa laluku, aku merasakan kembali rasa yang dulu, sedih, senang, kesal, bergairah, berambisi, tergesa-gesa, emosi jiwa selayaknya semangat anak muda yang ingin menggapai segala asa di hati yang membulat membentuk beribu  mimpi-mimpi indah.

Ya itu aku yang dulu. Sekarang, entah kemana perginya mimpi-mimpi itu, entah kemana perginya semangat dan hasrat yang menggebu-gebu itu, aku merindukannya. Sangat. Masa SMA ku.

Duduk selonjoran beralas ambal mini ini, dengan cuaca yang syahdu di luar sana, aku kedinginan. Terutama ujung jari kakiku yang bahkan sudah kupasangi kaos kaki molor rangkap dua. Tetep aja masih dingin. Sambil membuka majalah MATRIKS (Matauli atraktif aspiratif kreatif…eissss), itu loh majalah SMA ku dulu, edisi pertama dan kedua yang sudah lusuh dan cetakannya masih hitam putih, sangat sederhana tapi membanggakan pada saat itu. Sambil membolak balik matriks, aku seperti terseret ke masa 10 tahun yang lalu, saat aku masih kelas 2 SMA, terbangkitkan kembali bagaimana rasanya mempunyai mimpi-mimpiku, semangatku. Indah sekali.

Selesai, ku tutup kembali majalah itu, kembali aku mendapati diriku yang sekarang, mencoba merangkai mimpi-mimpi yang baru yang perlahan-lahan hilang dariku. Ku merasa betapa hampa nya hidupku sekarang, karena aku tak punya mimpi. Berfikirlah aku, mengapa begitu sulit aku menemukan mimpiku kembali, mengapa sekarang aku seperti tak menginginkan apa2 lagi. Ya aku harus punya mimpi, aku harus mencarinya. Nah kira2 apa yah hal-hal yang menarik yang ingin ku jadikan mimpi. Aku tersenyum sendiri mengingat bahwa aku pernah punya mimpi ingin mengelilingi dunia. Hahahaha…ya, kurasa itu masih bisa kujadikan salah satu dari daftar mimpiku. Nah trus apalagi ya…hmmm…aku ingin punya mimpi yang banyak, karena sepertinya hidupku  stagnan, berhenti dan berjalan ditempat seperti tak ada lagi yang ingin ku perjuangkan. Ohh apakah sesulit itu menemukan sebuah mimpi yang membangkitkan semangatku untuk memperjuangkannya.

Heiii..,tunggu dulu, coba dengar suara di luar itu, hmmm…suara itu berasal dari ruang tamu, ya itu suara omakku, suara ayahku. Aku menoleh kebelakang melihat adik perempuanku yang sedang tidur, ku mencari suara adik laki2 ku, tak lg terdengar kicauan nakalnya, pasti dia juga sudah tidur. Ya aku dapat ….mimpiku. ya mereka, mereka semua akan kujadikan mimpiku, maksudku kebahagiaan mereka. Ya..kenapa tidak…ini jalan yang dibukakan untukku, agar aku dapat juga meraih kebahagiaanku dengan melihat mereka bahagia. Ini mimpiku sekarang. Berjuang sekuat tenaga, sedaya upaya agar mereka bahagia. Dengan mimpi ini, aku sadar, bahwa perjuanganku kali ini justru lebih berat, aku harus lebih bisa berlaku lemah lembut, ikhlas, menahan amarah, dan mengambil langkah yang bijak untuk menjadi sebaik2 anak bagi orangtuaku, dan sebaik2 kakak bagi adik2ku. Ya itu mimpiku mulai sekarang, bismillah, semoga aku bisa…amin ya rabbal alamin….  

1 komentar:

Unknown mengatakan...

apa cuman mimpi??